PENELITIAN TINDAKAN KELAS

| | 0 Comments| 10:27
Categories:

Oleh : HENDRO KURNIANTO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIIl DI SMPN 2 TENGGARANG

Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran di SMPN 2 Tenggarang kebanyakan menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab dan diskusi yang pembentukan kelompoknya tanpa memperhatikan kemampuan akademik, sehingga dalam proses pembelajaran siswa cenderung belajar dengan teman-teman akrabnya saja. Hal ini mengakibatkan pada saat diskusi siswa lebih banyak membicarakan hal lain di luar pelajaran sehingga hasil belajar siswa kurang optimal. Dari hasil observasi diketahui ketuntasan belajar siswa kelas VIIl sebesar 62.2%. Salah satu cara untuk mengatasi pembelajaran yang kebanyakan menggunakan metode ceramah, pembentukan kelompok yang tidak diacak berdasarkan kemampuan akademik, dan masih rendahnya ketuntasan belajar, maka dapat dilakukan pengembangan strategi pembelajaran kooperatif model STAD (Student Team Achievement Division). STAD merupakan bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan belajar kelompok, sebab siswa secara aktif melakukan diskusi, kerjasama, saling membantu, dan semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui peningkatan aktivitas belajar biologi siswa kelas VIIl di SMPN 2 Tenggarang dengan penerapan pembelajaran kooperatif model STAD, (2) mengetahui peningkatan prestasi belajar biologi siswa kelas VII SMPN 2 Tenggarang dengan penerapan pembelajaran kooperatif model STAD. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tenggarang pada bulan Agustus – Oktober 2021. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIIl SMPN 2 Tenggarang yang berjumlah 39 orang. Data penelitian ini berupa aktivitas dan prestasi belajar siswa. Aktivitas belajar siswa diketahui
dari lembar observasi, sedangkan prestasi belajar siswa diketahui dari selisih skor ulangan siklus I dan siklus II. Ketuntasan belajar dianalisis dengan menggunakan hasil skor ulangan siklus I dan siklus II menggunakan kriteria ketuntasan belajar. Siswa mencapai ketuntasan belajar jika telah mencapai skor 75 dan daya serap klasikal 85% siswa yang mencapai skor Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 18.5%, yaitu dari 53.7% pada siklus I menjadi 72.2% pada siklus II. Prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 86.4, dengan ketuntasan belajar sebesar 81%, sedangkan pada siklus II rata-rata prestasi belajarnya sebesar 95,6 dengan ketuntasan belajar sebesar 97.3%. Jadi ketuntasan belajar meningkat dari siklus ke siklus II sebesar 16.3%.

Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan penerapan pembelajaran biologi dapat menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD karena dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

Hendro Kurnianto

Guru UPTD SPF SMP Negeri 2 Tenggarang

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *